Nature Impact Factor

Saturday, April 30, 2022

[New post] KISAH TUPAI & BUAH MATOA.

Site logo image Ni Made Sri Andani posted: " Buah Matoa Di taman perumahan tempat saya tinggal, ditanam 2 batang pohon matoa. Walaupun saya sering berada di rerumputan di bawah pohon matoa itu untuk memungut jamur liar, saya kurang nemperhatikan jika pohon matoa itu sedang berbuah. Hingga sua"

KISAH TUPAI & BUAH MATOA.

Ni Made Sri Andani

Apr 30

Buah Matoa

Di taman perumahan tempat saya tinggal, ditanam 2 batang pohon matoa. Walaupun saya sering berada di rerumputan di bawah pohon matoa itu untuk memungut jamur liar, saya kurang nemperhatikan jika pohon matoa itu sedang berbuah.

Hingga suatu pagi saya melihat remah-remah kulit buah matoa berceceran di rumput taman. Wow! Saya mendongakkan kepala saya dan  melihat ternyata pohon itu sedang  berbuah. Masih muda-muda sih. Saya pikir mungkin itu perbuatan tupai. Barangkali tupai bisa menemukan buah yang tua diantara buah-buah muda itu, dan memakannya.

Aah ya. Sangat jelas itu perbuatan tupai. Saya menjadi sangat bersemangat. Bukan karena buah matoa itu. Tetapi karena kemungkinan saya akan bertemu dengan tupai. 

Tupai! Tupai! Sejak kecil saya senang sekali melihat tupai. Di Bali ada banyak tupai.  Tapi sayang, saya jarang melihat tupai sejak tinggal di TangSel. Melihat ada jejak gigitan tupai pada remah-remah  kulit buah matoa bertebaran di sana sini, rasanya sekarang saya jadi sangat bersemangat.

Bangun pagi, setelah matikan lampu taman dan sedikit persiapan  saya langsumg lari ke taman. Mata saya selalu tertuju ke pohon-pohon, berharap menemukan  tupai. Tak usah banyak lah. Seekor saja , sudah bakalan senang hati saya. 

Setiap pohon yang ada di taman saya periksa dengan mata saya. Saya teliti dari batang, cabang  ranting, hingga ke pucuk-pucuk daunnya. Saya tak berhasil menemukan tupai seekorpun. Tapi saya tidak berputus asa.

Esoknya saya datang lagi ke taman. Menemukan lagi remah - remah kulit buah matoa di remputan. Saya makin bersemangat mencari tupai. Tapi tidak ada hasilnya. Demikian setiap pagi....

Akhirnya pencarian saya berhenti, ketika suatu pagi, saya menemukan buah-buah matoa berserakan di rerumputan di bawah pohonnya. Seseorang pasti telah memukul-mukul buah matoa itu agat berjatuhan dari pohonnya.  Banyak banget.

Saya ambil sebuah dan saya buka.  Memang tidak sepat, tetapi masih muda.  Hmm... sayang banget jika buahnya disia-siakan begini ya.

Mungkin orang itu tidak paham. Mungkin ia menyangka buahnya sudah matang. Tetapi setelah dicoba ternyata masih muda. Jadi dibiarkan berserakan begini jadi sampah.  Sekarang saya tahu, pelakunya ternyata bukan tupai. Tetapi manusia .

Sayang banget. Memang pohon ini ada di taman. Bisa dibilang milik umum. Siapapun anggota perumahan boleh ngambil asal mau. Tetapi jika dipetik saat masih muda begini, dan dibiarkan berserakan di rerumputan kan sayang banget ya.

Waktu berlalu. Kembali saya jalan di taman. Kembali saya melihat ada banyak sekali buah matoa berserakan di rerumputan. Tentu semalam atau kemarin sore ada orang yang menggoyang-goyangkan pohon matoa ini lagi dengan galah. Sehingga buahnya berjatuhan sangat banyak.

Kali ini ukurannya sudah lebih besar-besar. Barangkali buah yang matang telah diambil. Sedangkan yang masih hijau dibiarkan berserakan di rerumputan. 

Seorang anak kecil turun dari sepeda. Ia bertanya, "Buah apa ini?".
"Buah matoa" jawab saya.
"Bisa dimakan?"
"Bisa" kata saya.
"Coba," katanya lagi.
"Kamu puasa nggak?"
"Nggak" jawabnya 

Saya ambil beberapa buah. Anak itu menunggu dan melihat ke arah saya. Barangkali ingin tahu apakah saya akan baik-baik saja setelah mencicipi buah itu. Saya buka dan manis juga rasanya. 

Wajahnya terlihat lega melihat saya ternyata baik-baik saja. Seolah berkata, buah matoa ini beneran tidak beracun .

Ia ikut mengambil sebuah dan memakannya. Ia mengacungkan jempolnya ke saya. Lalu ia mengambil beberapa buah lagi dan dimasukkan ke saku celananya.

Saya melanjutkan langkah saya. Olah raga jalan kaki pagi itu. Ketika kembali melewati jalan setapak di bawah pohon matoa itu, saya lihat sudah ada beberapa anak lain yang ikut memunguti buah itu dan memasukkannya ke kantong celananya.  Mungkin sebagian besar dari mereka itu sedang puasa. Tidak ikut makan.  Hanya sibuk memungut buah yang ukurannya besar-besar  untuk dibawa pulang.

Sebenarnya masih banyak juga sih yang berserakan  di rerumputan itu. Tapi entah kenapa hati saya merasa senang. Setidaknya sebagian dari buah yang sudah jatuh  berserakan itu ada yang memanfaatkan.

Pemberian alam. Sayang jika dibiarkan tersia-sia.

Comment
Tip icon image You can also reply to this email to leave a comment.

Unsubscribe to no longer receive posts from nimadesriandani.
Change your email settings at manage subscriptions.

Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
https://nimadesriandani.wordpress.com

Powered by WordPress.com
Download on the App Store Get it on Google Play
at April 30, 2022
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

[New post] Woods Hardware Building – Cincinnati, Ohio

...

  • [New post] Jungle Waterfall
    Markosun posted: " Tumpak Sewu, also known as Coban Sewu, is a tiered waterfall that is located between the Pronojiwo D...
  • [New post] Fake it till you make it: How to use what you don’t know to grow
    victo...
  • [New post] Upgrade Complete
    eranboudjnah posted: " This is a blog about constantly improving. It's about getting better, at least in some way, ever...

Search This Blog

  • Home

About Me

Natureimpactfactor
View my complete profile

Report Abuse

Labels

  • 【ANDROID STUDIO】Await and Async
  • 【FLUTTER ANDROID STUDIO and IOS】animated opacity
  • 【GAMEMAKER】Parallax
  • 【PYTHON】Mean Estimated Accuracy Logistic Regression
  • 【Visual Studio Visual Csharp】Mutex
  • 【Visual Studio Visual VB net】Map Network Drive Wizard

Blog Archive

  • August 2023 (660)
  • July 2023 (866)
  • June 2023 (796)
  • May 2023 (775)
  • April 2023 (809)
  • March 2023 (905)
  • February 2023 (834)
  • January 2023 (905)
  • December 2022 (865)
  • November 2022 (878)
  • October 2022 (940)
  • September 2022 (786)
  • August 2022 (745)
  • July 2022 (823)
  • June 2022 (903)
  • May 2022 (1064)
  • April 2022 (967)
  • March 2022 (786)
  • February 2022 (638)
  • January 2022 (726)
  • December 2021 (1190)
  • November 2021 (3136)
  • October 2021 (3242)
  • September 2021 (3141)
  • August 2021 (3246)
  • July 2021 (3249)
  • June 2021 (3143)
  • May 2021 (301)
Powered by Blogger.